Sejarah Broadcasting
1. Di Indonesia
Tahun
1989 adalah tonggak perkembangan penyiaran (broadcasting) di Indonesia setelah hampir 37 tahun TVRI menjadi single fighter dalam berkiprah di dunia
pertelevisian yakni dengan mengudaranya siaran televise swasta pertama di
Indonesia yakni Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) yang menyelenggarakan
siaran terbatas. Kehadiran televise swasta tersebut mendapat sambutan gempita
dari masyarakat khususnya di daerah-daerah yang terjangkau oleh siaran RCTI
kehadiran TV swasta tersebut di awali dan sebagai konsekuensi terbitnya SK
Menteri Penerangan RI Nomor : 190A / Kep/ Menpen / 1987 tentang saluran siaran
terbatas, yang membuka peluang bagi televisi swasta untuk beroperasi.Adapun
setelah mengudaranya RCTI pada Agustus 1989, maka berturut-turut muncul TV-TV
swasta lainnya di Indonesia, adalah SCTV (24 / 8 / 1990), TPI (23 / 1/ 1991),
ANTV (7/ 3/ 1993), Indosiar (11 /1/ 1995), Metro TV (25 / 11 2000), Trans TV
(25 /11/ 2001), dan Lativi (17 / 1 / 2002). Selain itu, muncul pula TV 7 dan
Global TV. Jumlah televisi swasta nasional belum mencakup tv lokal-regional,
seperti Bali TV, Jogya TV, RBTV, TV Borobudur Semarang, JTV Surabaya, Bandung
TV, dan lain-lain.
Dengan
hadirnya beberapa televisi nasional dan juga beberapa tv lokal dan komunitas,
menambah maraknya bisnis televisi di tanah air, dan pada gilirannya masyarakat
akan di hadapkan pada beragam pilihan program yang menarik. Pada era orde baru
yang lalu masyarakat hanya memiliki satu pilihan siaran televisi pemerintah
yakni TVRI. TVRI yang di lahirkan pada tanggal 24 Agustus 1962, tercatat
sebagai televisi siaran terristerial yang pertama dan satu-satunya milik
pemerintah hingga awal tahun 1990. pada awalnya TVRI adalah medium pemerintahan
Soekarno yang berda pad sebuah yayasan untuk memperkenalkan bangsa Indonesia
pada dunia luar. Adapun kelahirannya tidak lepas dari upaya menegakkan
eksistensi bangsa Indonesia melalui event Pekan Olahraga Asian Games pada
tahun1962. setelah Asian Games sukses di gelar, tepatnya pada Oktober 1963,
struktur organisasi TVRI terbentuk. Dengan status yayasan, TVRI bertanggung
jawab kepada Departemen Penerangan untuk isi program, tetapi otonom pada
pendanaan. Adapun dana operasional TVRI di galang melalui iuran kepemilikan
pesawat televisi di masyarakat.
2. Di Dunia
Sejarah
media penyiaran dunia dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu sejarah media
penyiaran sebagai penemuan teknologi dan sejarah media penyiaran sebagai suatu
industri. Sejarah media penyiaran sebagai penemuan teknologi berawal dari
ditemukannya radio oleh para ahli teknik di Eropa dan Amerika. Sejarah media
penyiaran sebagai suatu industri dimulai di Amerika. Dengan demikian,
mempelajari sejarah media penyiaran dunia, baik sebagai penemuan teknologi
maupun industri nyaris hampir sama dengan mempelajari sejarah penyiaran di
Amerika Serikat. Pada bagian ini, akan dibahas sejarah penyiaran dunia dan juga
sejarah penyiaran di Indonesia.
Sejarah
media penyiaran dunia dimulai ketika ahli fisika Jerman bernama Heinrich Hertz
pada tahun 1887 berhasil mengirim dan menerima gelombang radio. Upaya Hertz itu
kemudian dilanjutkan oleh Guglielmo Marconi (1874-1937) dari Italia yang sukses
mengirimkan sinyal morse –berupa titik dan garis- dari sebuah pemancar kepada
suatu alat penerima. Sinyal yang dikirimkan Marconi itu berhasil menyeberangi
Samudera Atlantik pada tahun 1901 dengan menggunakan gelombang elektromagnetik.
Sebelum Perang Dunia I meletus, Reginald Fessenden
dengan bantuan perusahaan General Electric (GE) Corporation Amerika berhasil
menciptakan pembangkit gelombang radio kecepatan tinggi yang dapat mengirimkan
suara manusia dan juga musik. Sementara itu tabung hampa udara yang ketika itu
bernama audion berhasil pula diciptakan. Penemuan audion menjadikan penerimaan
gelombang radio menjadi lebih mudah.
Radio awalnya cenderung diremehkan dan perhatian kepada penemuan baru itu hanya
terpusat sebagai alat teknologi transmisi. Radio lebih banyak digunakan oleh
militer dan pemerintahan untuk kebutuhan penyampaian informasi dan berita.
Radio lebih banyak dimanfaatkan para penguasa untuk tujuan yang berkaitan
dengan ideologi dan politik secara umum.
Peran
radio dalam menyampaikan pesan mulai diakui pada tahun 1909 ketika informasi
yang dikirimkan melalui radio berhasil menyelamatkan seluruh penumpang kapal
laut yang mengalami kecelakaan dan tenggelam. Radio menjadi medium yang teruji
dalam menyampaikan informasi yang cepat dan akurat sehingga kemudian semua
orang mulai melirik media ini.
Pesawat radio yang pertama kali diciptakan, memiliki bentuk yang besar dan tidak menarik serta sulit digunakan karena menggunakan tenaga listrik dari baterai yang berukuran besar. Menggunakan pesawat radio ketika itu, membutuhkan kesabaran dan pengetahuan elektronik yang memadai.
Pesawat radio yang pertama kali diciptakan, memiliki bentuk yang besar dan tidak menarik serta sulit digunakan karena menggunakan tenaga listrik dari baterai yang berukuran besar. Menggunakan pesawat radio ketika itu, membutuhkan kesabaran dan pengetahuan elektronik yang memadai.
0 komentar: